Jumat, 23 November 2012

'Saat Saat Indah' Ditambang..

Sejak tahun 1999 kerja ditambang, pengalaman kurang menyenangkan yang gue hadapi antara lain ; 5-6 kali diancem penduduk lokal dengan nempelin golok dileher, pisau diperut, hampir ditabrak dump truck malam malam, kelides dozer, 2x kecelakaan mobil hampir masuk jurang.
Seru pokoknya...

Setahu gw sih, industri pertambangan salah satu industri yang menerapkan standar safety yang sangat ketat. Safety Departemen salah satu departemen yang paling sibuk selama jalannya operasi tambang. 
Lingkup safety bukan hanya yang berhubungan langsung dengan operasi penambangan, namun juga berkaitan dengan hubungan perusahaan dengan penduduk lokal disekitar tambang.


Nih ya gw kasih contoh... 
Beberapa tahun yang lalu gw kerja di salah satu perusahaan kontraktor tambang di Daerah Gunung Bayan, ada 2 kegiatan operasi tambang yang menjadi concern kita karena berhubungan dengan penduduk lokal.

Yang pertama adalah kegiatan Peledakan. Kurangnya pemahaman (bisa jadi karena kurangnya sosialisasi) tentang bahaya peledakan maka seringkali penduduk lokal malah 'menonton' peledakan dalam jarak yang sangat tidak aman. Beberapa kali gw sendiri menemukan ada saja penduduk lokal yang nongkrong di hutan sekitar pit. Tujuannya sih mulai hanya sekedar nonton sampai berniat mengumpulkan kabel sisa peledakan. Kabel bekas peledakan meski ukurannya kecil tapi sangat lentur dan kuat, biasanya sih sama penduduk lokal suka dibikin jadi tali ayunan anak bayi, tali jemuran atau tali ember timba sumur.

Yang kedua berkaitan dengan kegiatan pengangkutan material bahan galian dijalan angkut tambang. Sering banget kejadian kecelakaan justru berawal dari persinggungan dengan kendaran penduduk setempat maupun kendaraan umum lainnya. Padahal dalam peraturan pemerintah dan tambang, sebenarnya jalan angkut tambang hanya boleh dilalui oleh kendaraan angkut perusahaan tambang yang memiliki karateristik tertentu yang memenuhi spesifikasi teknis yang mendukung ataupun kendaraan masyarakat umum (secara terbatas dan memiliki ijin memasuki jalur jalan tersebut sebelumnya) yang juga memiliki karateristik teknis yang mendukung.
Faktanya, seringkali jalan tambang dilalui oleh kendaraan roda 2 yang jelas jelas sangat tidak dianjurkan ataupun kendaran roda empat tanpa double gardan. Ujung ujungnya ketika terjadi kecelakaan tetap perusahaan yang disalahkan. 
Posisi perusahaan seringkali dalam posisi sulit, bila melarang masuk jalan tambang bakal diprotes masyarakat dan bila dibiarkan seringkali kendaraan yang melewati jalanan gak mengindahkan aturan aturan dijalanan tambang yang beberapa hal berbeda dengan jalan umum milik pemerintah.


Gitu deh...
Pengalaman menarik lainnya tar kapan kapan gw share lagi deh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar